بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
Malamnya
sebelum wisuda saya nemenin mami belanja sandal & tas untuk dipakai esok
hari. Sebenarnya sudah jauh-jauh hari saya pesan ke mami buat belanja dulu biar
pas hari H ga rempong. “Ga sempet” jawab mami yang notabene beliau adalah wanita
karir. Mungkin karena jam terbang beliau sangat padat jadinya ga sempet
belanja. Karena waktu yang tersedia terbatas saya putuskan untuk pergi ke
tempat perbelanjaan terdekat dari homestay yaitu plaza kebanggaan warga jogja, sebut
saja amplaz.
Sudah
lama saya ga ke amplaz saya lebih seneng lihat tanaman yang ijo-ijo ketimbang
ke mall, saya lebih seneng ngadem di masjid ketimbang ke tempat hiburan. Sedikit
bingung di mana tempat jual sandal dan tas. Saya merasa menjadi tour guide yang
gagal. Muter-muter ga jelas dari lantai bawah ke atas, dari atas ke bawah lagi.
Yang lucunya adalah saya tersesat di parkiran. Karena ga ingat di lantai apa
parkir akhirnya saya tanya petugas parkir. Setelah Tanya, masih nyasar juga. :D
Make
Up
Sebelum
subuh saya sudah bangun, lanjut mandi kemudian mulai make up. Make up kali ini
disponsori oleh my sister, Karena memang saya belum terbiasa untuk dandan
sendiri maklum saya ga suka dandan paling pool ya pakai bb cream. Sekitar pukul
05.00 saya mulai bertempur menghias wajah, dari mulai alas bedak, bedak, eye
shadhow, sampai bulu mata. Bagian terlama itu di alis, alis saya jadinya tinggi
sebelah plus tebel sebelah. Selain itu bulu mata yang telah terpasang terasa
aneh bagi saya karena memang ga pernah pakai. Kata mba saya “memang gitu kalau pakai bulu
mata” karena saya merasa ga nyaman Akhirnya saya copot saja bulu matanya. karena Bulu
mata saya sudah lentik dan lebat dari sononya (hhha pede). Sedih rasanya Sudah beli lem
mahal-mahal tapi ga jadi dipakai.
GOR
UNY
Pukul
06.30 saya meluncur ke GOR UNY bersama mami papi yang di diantar oleh masbro. Alhamdulillah
jalanan masih lengang saat itu, sekitar 25 menit perjalanan sampailah saya di
tempat tujuan. Herannya saat baru turun dari mobil ada seorang ibu-ibu yang
langsung memfoto saya dan kedua orangtua saya dengan memakai kamera dslr. Jeprat
jepret tanpa permisi. Ni ngapain yak batinku, saya ga paham apa sebenarnya yang
terjadi. Karena terburu-baru langsung saya tinggalkan ibu-ibu tersebut menuju
GOR.
Saya
mencari-cari kedua teman saya yaitu Aren dan Rasyid. Saya wa mereka ga ada yang
balas, akhirnya saya diam saja di dekat tangga sepeti anak hilang. Sampai waktu
baris tiba, akhirnya saya bertemu juga dengan mereka berdua, rasanya pengen
saya sleding mereka berdua karena ga balas pesan saya. Sebelum memasuki GOR
para wisudawan berbaris terlebih dahulu di luar kemudian masuk dimulai dari
Fakultas paling selatan. Temen saya di sini laki semua. Ga heran lagi kalau FT
memang begitu, temen laki lebih banyak ketimbang temen wanita.
Sesampainya
di dalam gedung setelah duduk, saya mencari-cari kedua orangtua saya dan
ternyata berada di ujung sebelah timur bagian depan. Saya lupa untuk memberitahu
agar duduk agak ke tengah, saya Cuma bilang duduk paling depan ya :D. Acara
demi acara dilalui dengan sangat baik meskipun dengan kondisi lapar plus
ngantuk tak terhingga, tibalah giliran saya mengambil ijazah. Agak deg-degan
rasanya saat naik ke podium. Entah mengapa pas lihat pak dekan senyum, deg-degannya
jadi hilang teman-teman saya pun bilang demikian. Mungkin karena kharisma
beliau yang mampu mengalahkan segalanya. Sebenarnya saya bingung sewaktu
salaman dengan pak dekan, saya harus melihatnya atau tidak, kalau saya nunduk
kasian pak dekan saya cuekin akhirnya saya lihat aja ke pak dekan sambil senyum.
Masyaallah ya pak dekan saya terlihat sangat awet muda.
Pukul
11.00 WIB saya keluar dari GOR, seperti biasa di luar sangat banyak para
keluarga yang sedang menanti wisudawan untuk memberi ucapan selamat. Saya jadi
teringat ada seseorang yang ingin melihat saya memakai toga, tapi siapa ya?
entahlah mungkin ia adalah manusia imajinasi saya. Saya juga ga pengen dia
datang, apalagi datang bersama istrinya, sedangkan saya cuma bisa gigit jari
saja sambil meratasi nasib. Saya mencari kedua orangtua saya dan akhirnya bertemu
di dekat tangga pintu masuk sebelah utara. Karena saya sudah ga tahan dengan kelaparan
yang semakin menyiksa akhirnya saya makan mamahke ke jogja rasa keju yang kami
beli sewaktu di amplaz, sudah haus banget jadi tambah haus karena makan keju.
Satu
persatu teman saya datang mengunjungi saya, ada yang datang membawa bunga,
pajangan, tempat minum, cokelat, serta boneka. Ada satu boneka yang lucu kali
ini, yaitu boneka siput. Saya jadi teringat drama because this is my first life
di mana namsehee memberikan boneka siput ke jihyo sebagai haidah karena memang
jihyo suka dengan hewan siput, mengapa siput? Karena siput sudah punya rumah
sendiri sejak lahir. Alasan yang sangat masuk akal, siapa sih yang ga pengen
punya rumah sendiri? Apalagi rumah impian bersamamu. Bagus juga warnanya, biru
dan ungu keduanya warna kesukaanku.
Malioboro
Pulangnya
kita langsung cus ke bringharjo karena ibu-ibu pada mau belanja untuk
oleh-oleh. Saya masih lengkap dengan kostum wisuda kecuali toga. Saya di sini
ga beli apa-apa, karena memang ga kepengan apa-apa, pengennya balik, mandi
terus bobok cantik. Dari pagi saya belum makan nasi selain itu saya pakai
wedges sepanjang jalan, rasanya hampir pinsan. T.T karena ga kuat nungguin
ibu-ibu belanja yang lama pake banget ngalahin nunggu kamu dateng ngetuk pintu
rumah. iya kamu yang ga dateng-dateng padahal sudah lama ditunggu. Saya, mbak
dan keponakan akhirnya nongki di depan pasar bringharjo. Sembari menunggu
ibu-ibu yang sedang belanja, kami membeli es kelapa muda dan es cendol. Nikmatnya
tiada kira.
Parangtritis
Beach
Entah
ini yang ke berapa kalinya saya ke pantai parangtritis. Sebenarnya saya merasa ga
terlalu excited kalau ke tempat yang sudah pernah dikunjungi, Karena suasanya
tetep sama yang beda cuma rasanya karena pergi dengan keluarga terasa lebih
istimewa seperti ada manis-manisnya gitu. Semanis senyummu kemarin itu.
Malam
hari sebelum ke parangtritis, paginya kami berencana pergi ke hutan pinus untuk
melihat sunrise. Kami pergi sebelum subuh dan sholat subuh di sana :D. namun
rencana tinggallah rencana. Kami semua kesiangan, saya pun terbangun ketika ada
yang menggedor-gedor pintu kost saya. “Bapak saya bersama adik ipar saya sudah
menunggu di luar. “Astaghfirullah” aku melihat layar handphone sudah banyak
panggilan tak terjawab, namun ga ada yang kedengeran. Sumpah kebo banget,
karena saking capeknya.
Saya
buru-buru pergi ke kamar mandi kemudian mandi secepat kilat. Selesai mandi
masbro bilang “Ga usah mandi, mandi di sana aja” . Saya Cuma bilang iya, lha
bagaimana saya sudah kadung mandi karena kemarin nya saya belum sempat mandi,
rasanya ga enak banget di badan. Sesampainya di paris saya foto-foto dan main dengan
keponakan. Saat itu pantai sangat ramai oleh pengunjung ya memang karena hari
minggu waktunya liburan keluarga. :D sementara kami bermain di pantai, mami
saya sibuk beli cobek dan ulekan. Katanya sih pesenan plus mau di pakai
sendiri. Ya ampyun mam ngapain bawa berat-berat dari jogja di lampung kan
banyak. “kalau di sini kan asli batu, kalau di lampung ga ada”
Pathuk
Dari
parangtritis kami langsung menuju gunungkidul, perjalanan via panggang tidak
begitu terjal dibanding via jalan wonosari yang lumayan terjal dan berliku.
Kalau lewat panggang perjalanan jadi terasa sangat jauh dan begitu panjang. Tempat
tujuan kami adalah Pathuk, yaitu tempat saudara dari besan nya mami. Lumayan
enak di sini, adem, tenang, sampai membuat saya ketiduran di ruang tamu. :D
Bukit
BIntang
kami
mampir sejenak di bukit bintang. Tak disangka dan tak dinyana kami bertemu
dengan rombongan pecinta RX King dari bekasi. Katanya tetangga mas bro sewaktu
dulu masih ngekost. Maasyaallah ya, satu daerah bisa bertemu di daerah lain
tanpa janjian terlebih dahulu. Begitulah jodoh, tentu pertemuan itu telah
diatur sedemikian rupa. BTW Jalan-jalan kali ini disponsori oleh wuling
confero, sudah terbukti loh ketangguhannya buktinya sudah bisa buat naik ke
gunungkidul. Jika berminat silahkan hubungin shorum terdekat. ;D eh malah
ngiklan.
Oke
that’s all.
Kalau
toga sudah terobati Sekarang berganti menjadi
“Pernikahan yang Kurindukan”. Semoga segera, aamiin