Pencarian Kontrakan Ala Kisah Sinetron

09.43.00

ﺑﺴﻢﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺤﻴﻢ

jadi gini ceritanya, kemarin itu nyari tempat tinggal sementara atau bisa disebut kontrakan buat kkn-ppl sampai pertengahan bulan september. Sebenarnya kemarin sudah di tawarin oleh pak dukuh sama seperti tahun lalu, tapi ternyatah rumah tersebut belum diizinkan untuk kami tinggali karena ada saudaranya dari sumatera yang tiggal di situ. 

kami disarankan ke rumah simbah ga tau namanya, dan katanya ceritanya ribet ga habis sampai tujuh turunan. Ketika saya ikut ke sana, dan ternyata memang ribet. Simbahnya panjaaaang sekali ngomongnya ngalor ngidul, ngetan ngulon, nyeritain anaknya lah, cucunya, nyeritain wc nya cm ada 1 sampai berulang-ulang. Sebenarnya di sini lumayan oke sih yah meskipun kosong ga ada kasur, ga ada lemari, maupun meja kursi yah lumayan bisa buat tidur kan ya. Eh, Simbahnya malah nawarin rumah lain yang fasilitasnya lebih lengkap dan lebih bersih. Tapi yang punya lagi di jepang. Dan katanya sih itu punya anaknya. 

Hari itu juga kita diantar ke rumah tersebut sama simbah buat mastiin boleh apa enggak tinggal di situ, memang bagus  banget rumahnya, bangunan baru, semacam villa gitu. Wah kalo ini mah kebagusan batinku. Di situ juga ada orangtua dan adik si pemilik rumah bagus yang menawan itu. Ketika masuk rumah kita disambut dengan ramah, waaah udah orang di sini memang ramah, orang jawa kan memang ramah. Namun aku merasakan atmosfir yang kurang bersahabat di sini. Kalaupun di izinkan tinggal di sini sama yang punya rumah, rasanya mending milih rumahnya simbah aja deh. Karena belum ditanyain ke yang punya rumah, jadinya kita ninggalin nomer handphone. Dan kita malah disaranin ke rumah kosong milik (siapa ya aku lupa hhe) yang udah ada kasur, lemari, dan dapur. Yah bisa di bilang lengkap lah. 

Masih dianter sama simbah ke rumah itu. sampai sana, kita ketemu sama tetangga yang punya rumah (namanya yu... siapa aku lupa). Rumahnya bagus, di bawah level rumah jepang tadi. Seperti biasa, Kita disambut dengan ramah sama bu tetangga, karena kursinya kurang sampe diambilin kursi dari dalam segala padahal kan kita niatnya cuma sebentar di situ (orang jawa memang ramah hhhe) . Setelah simbah berbicara panjang kali lebar menjelaskan maksud kedatangan kami, Kata si ibu tetangga bahwa beliau belum bisa memastikan boleh apa enggaknya. Karena si pemilik rumah sedang di wonogiri (kalo ga salah). Jadi nanti mau dhubungi dulu ke yang punya rumah dan kita di suruh meninggalkan cp. Dan si ketua malah bengong malah nanya "nomer e sopo?" dengan wajah innocent. karena refleks dan setengah kesel aku jawab aja "nomer mu" pake volume 12. wkwkwk aku jadi ga enak karena suaraku kekencengan. Kata ibuknya, kemarin itu mau dikontrak sama guru tapi katanya ga boleh, yaaa semoga aja kita di izinkan tinggal di situ.

Karena udah setengah lima, kita memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing. Entah kenapa begitu rumit urusan ini, rasanya lelaaah kalau harus ngelaju terus dari jogja ke ngawen. Berangkat pagi terus dan pulang sore itu seperti ada duri yang nempel di badan, dan rasa pegel-pegel itu rasanya sudah hampir mati. :'(

Bersabarlah, semua ini pasti ada hikmahnya.
Allah bersama orang-orang yang sabar.

dan inilah penampakan kontrakan saya. hhhe


You Might Also Like

2 komentar

teman

QUOTE OF THE DAY

Jatuh untuk bangkit