RIHLAH !

00.29.00

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ

Terjadi begitu saja, tanpa rencana, tanpa agenda. Karena biasanya sesuatu yang dirancang jauh-jauh hari ujung-ujungnya pupus sudah alias ga jadi (kan jadi agak kuciwa gitu). Apalagi susahnya ngumpulin personel yang sudah sibuk masing-masing. Hemm akhirnya berdua nekat deh berangkat meskipun waktu itu langit hampir menangis. Ga berdua juga, kita ber empat sama lila dan her sister tapi ketemuan di Gamping. 

Niatnya sih cari sunset, namun apalah daya sunset nya telah berlalu sementara itu kami belum sampai di tempat tujuan. Sampailah maghrib kami mampir sebentar di masjid yang ga begitu besar untuk menunaikan kewajiban pada sang Ilahi Robbi. Saya lupa apa nama masjidnya. Barangkali kita berpapasan di situ namun tak saling kenal (ea)

Lalu kami melanjutkan perjalanan, sekitar 15 menit kami pun sampai. Tentu saja keadaan sudah gelap gulita karena bumi bagian yang kami pijaki sudah berotasi meninggalkan matahari. Hanya terlihat lampu di tembok tulisan pantai yang cukup buat sekedar foto selfie maupun groupie.

Sesi foto-foto selesai, kami lanjut memakan bekal yang saya bawa. Kebiasaan ibuk kalau pergi jauh pasti bawa bekal yah meskipun sekedar air putih, karena makanan di tempat wisata itu mahal (J). Saya bawa mie dan lotisan mangga. itu pun bikinnya dadakan, yang anehnya itu sambel lotisnya kok enak ya padahal bikinya asal jadi. Karena asal terus jadi deh. 

Belum selesai kami menikmati lotisan, ada sesuatu yang mengganggu pandangan. Kami putuskan untuk pulang. Sekitar 5 langkah dari parkiran hujan turun dengan derasnya. Kami pun nekat pulang menerjang badai. Karena hujan semakin deras jarak pandang pun mulai menipis. Dan paling ga enak adalah jalanan dipenuh oleh bus pariwisata. Hiks hiks. Macet-macet plus dingin menggigil begitu. 

Sesampainya di rumah Lila, rasa lapar hadir kembali. Mungkin karena udara dingin jadinya cepat terasa lapar. Rumahnya sepi, kek ga ada tetangga. Bener-bener berasa liburan di gunung nginep di villa begitu. Dan udara terasa begitu dingin. Dan satu lagi, hape saya ga ada sinyal. Saya merasa ini adalah liburan yang sesungguhnya. 

Perjalanan dilanjutkan esok paginya. Pagi-pagi kita dibuatkan telur orak arik untuk sarapan sama lila. Dan itu pertama kali saya merasakan masakannya. Enak lho, udah cocok jadi pendamping pangeran. Hhhe. Kita lanjut ke jembatan imogiri yang warna kuning. Kenapa jembatan? Udah lama pengen ke situ karena liat foto-foto orang yang foto di situ kok keliatan keren ya. Belum sampai jembatan aja pemandangannya ciamik sekali. Coba deh ke sana aja.

Jembatan ini masih aktif pemirsah, jadi kalau ada warga yang mau nyeberang kita harus melipir dulu. Sebagian ada warga yang nunggu kalau lagi foto-foto ada juga sebagian ga sabaran agak emosi gitu jadinya. :D di sini kita ketemu komunitas sepeda. Bukan komunitas juga sih, semacam rombongan orang naik sepeda gitu karena di sini jalan nya enak, sepi, udara segar, plus adem. Kita pun di fotoin dengan sukarela padahal ga minta. 

Setelah itu lanjut ke makan raja-ja imogiri. Ini pertama kalinya saya ke sini. Untuk sampai ke makam kita harus menempuh tangga sebanyak 1.400 berapa gitu saya lupa. Terus ada simbah-simbah bilang yang intinya begini “nok, nanti berhenti di masjid saja biar ga cape” memang sih tangganya tinggi beud cocok buat yang lagi program diet. Saat itu kami bareng dengan rombongan ibu-ibu yang juga ziarah. Saya salut dengan ibu-ibu yang lumayan sepuh bisa sampai puncak lebih dahulu dari pada kami. Ada juga family tour, ayah ibu beserta anak laki-laki dan perempuannya memakai baju seragam. Seru ya bisa liburan keluarga begitu dan terlihat kompak sekali. 

Perjalanan kami kala itu ditutup dengan makan, karena hari sudah siang dan perut keroncongan kami menyantap nasi pecel di warung terdekat. Harganya standar sih satu porsi 8 ribu rupiah. Setelah haiking ber jam-jam Badan sudah ga karuan rasanya. Kami pun pulang… 

Entah kapan lagi bisa main bareng kalian, menyusuri pinggiran jogja yang tenang, aman, toto tentrem, raharjo, gamah ripah loh jinawi (hhha). untuk pertama kalinya kenangan indah bersama kalian yang mungkin akan melekat lama di pikiran. Sayonara…..


















   

You Might Also Like

0 komentar

teman

QUOTE OF THE DAY

Jatuh untuk bangkit