Short Story : Memory

06.50.00

ﺑﺴﻢﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺤﻴﻢ



Ketika dua orang mahluk berlainan jenis bertemu dalam sebuah lembah yang begitu indah sebut saja danau laska. Sepulang dari danau tersebut , Konon katanya Mereka kini saling menyukai  saling memegang janji untuk menuju ikatan suci. Semakin lama mereka saling tahu satu sama lain. sebagai seorang wanita, Semakin dalam mencintai maka semakin dalam pula rasa ingin tahu ia ingin mencari sesuatu tentang seseorang yang dikasih nya

wanita itu menemukan sebuah kotak berwana hitam  di sebuah lemari kaca terkasihnya ia mulai membuka tutup dari kotak itu betapa tercengangnya ia melihat kotak itu ada sebuah buku diari yang lumayan using di sela buku itu ada sebuah foto seorang wanita muda yang tersenyum manis
siapa dia? batin nya berkata
mengapa ia ada di sini?
Pikirannya menerawang jauh, hatinya menjadi berkecamuk dan runyam, ia mulai membaca lembar demi lembar buku itu. Air matanya mulai menetes.  

Saat makan malam sang wanita mendadak beku, sebeku perasaan yang ada padanya.
si lelaki bertanya
mengapa rembulan malam ini begitu pucat?
sang wanita tetap diam
apakah rembulan malam ini sedang sakit?
sang wanita tetap diam...
apaka...
"kita akhiri saja" tiba-tiba keluar sebuah kalimat dari sang wanita.
mengapa? laki-laki itu bertanya dengan raut muka yang sangat sedih
Bukankah kita sudah berjanji akan menjalin janji suci?
Tidak, itu hanyalah sebuah harapan di masa yang akan datang, namun harapan itu kini telah pupus.
Mengapa?
Suatu hari nanti kamu akan menemukan jawaban itu.  

Kini langit menjadi gelap,
Dan hujan pun turun begitu derasnya sekan menghukum si laki-laki

Hari demi hari ia lalui dengan penuh tanda Tanya di kepalanya. Ia menjadi semakin merasa bersalah namun tidak pernah tahu apa penyebabnya. Ia selalu terenung, memikirkan malam itu, saat wanita terkasihnya pergi meninggalkannya

Beberapa tahun kemudian….
laki-laki itu semakin sukses , kini ia berpindah ke rumah yang lebih baik
ia mulai mengemasi barang-barang untuk hijrah ke tempat yang baru. Ia membuka lemari dan menemukan kotak hitam miliknya yang agak berdebu yang keberadaannya pun hamper ia lupakan. Ia menyingkirkan debu-debu yang bertahun tahun menimbun kenangan yang pernah ia miliki. Saat ia membuka kotak itu, ada yang aneh dengan letak buku dan foto yang ada di dalamnya. Ini tidak seperti biasanya. Mungkinkah ini jawaban pada malam itu?


Aaargh, laki-laki itu menjerit pelan meluapkan perasaanya. Seluruh badannya bergetar dan kotak hitam pun terjatuh dari genggamannya. Bulir-bulir air mata mulai berjatuhan semakin deras. Mengapa baru sekarang aku mengetahui jika kamu telah membuka kenanganku yang sudah lama aku kubur ke dalam kotak hitam itu. Mengapa tak kau katakan secara terus terang. Aku bukanlah dewa bisa menebak isi hati seseorang, aku hanyalah manusia biasa.

Jika saja malam itu aku langsung menemukan jawaban dari pertanyaanku, mungkin saja janji suci itu akan kujalani denganmu. Namun semuanya sudah berlalu, bahkan 1 detik yang lalu tidak bisa kembali ke 1 detik sekarang. Aku memang memiliki kenangan, bahkan setiap orangpun punya kenangan di hidupnya. Aku belum memberitahumu namun kau sudah mengetahui lebih dahulu.  Aku menunggu waktu yang tepat untuk memberitahumu, namun ternyata waktu yang tepat itu kini tak pernah ada.

Wanita yang ada di foto itu ia adalah sahabatku, namun tak ku sangkal jika aku memiliki perasaan terhadapnya. Pernah aku berharap untuk menjadi pendamping hidupnya. Namun itu dulu, sudah 10 tahun yang lau. Dan saat itu aku bertemu denganmu yang membuatku merasa bahwa kamulah takdirku. Namun ternyata kau bukanlah takdirku. Kau pergi tanpa meminta penjelasan padaku. Biarlah semua ini menjadi kenangan perjalanan hidupku.


Lelaki itu meninggalkan kotak hitam dan kenangan masa lalunya di lemari itu. Kini ia berdebar, menunggu janji suci terlaksana esok hari dengan seorang wanita yang jauh lebih baik dari wanita yang ia pernah temui sebelumya. Ah, semua itu indah pada waktunya.   

You Might Also Like

0 komentar

teman

QUOTE OF THE DAY

Jatuh untuk bangkit