Tiba tiba saya teringat ketika ibu sakit. Beliau sakit gangguan sistem pencernaan badannya menggigil dan bergetar. Tiba-tiba bulir-bulir airmata itu keluar dari kedua mata indahnya. Saat itu adalah momen pertama aku melihat Ibu menangis, beliau merintih di dalam sakitnya. Aku bisa merasakan yang beliau rasakan. Kuambil selimut dan bantal dari dalam kamar, namun beliau tetap kedinginan. Apa yang harus saya lakukan? aku bertanya dalam hati. aku hanya bisa berdoa agar beliau cepat sembuh. 

Aku berlali ke kamar mandi dan menangis sejadi jadinya. Aaaarg mengapa begitu lemahnya diriku. Mungkin karena aku begitu dekat, karena aku anak bungsu yang kemana-mana selalu ikut, di mana ada ibu, di situ ada aku. Aku hanya takut, takut di tinggal ibu. Apa artinya aku tanpa ibu. 

Ibu adalah wanita paling tangguh di dunia yang pernah saya temui. Ibu seperti rumah, dan ayah adalah securitynya. Ibu memberikan kenyamanan dan ayah memberikan keamanan. Dua-duanya adalah sosok pahlawan yang sebarnya di kehidupan nyata, Keduanya membuat hidup kita menjadi hampir sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah Swt. 

Doaku untuk beliau, 

Ya Allah, jagalan Ibu, ayah di rumah, semoga beliau selalu sehat dan berlimpah keberkahan dari - Mu, mudahkanlah rezekinya, dan sayangi beliau seperti menyayangiku diwaktu kecil.