Sup Jagung Manis Bombai al Gue

21.01.00

ﺑﺴﻢﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺤﻴﻢ

Sudah lama tidak menulis, Kegundahan membuatku tenggelam oleh keadaan. Jemari ini rindu untuk menari di atas kertas. Wes lah bahasanya campur aduk ga genah. Emh dimulai dari mana ya. Dari foto-foto yang tealh lama tersimpan namun belum sempat untuk diterjemahkan. :D
Check this out


Malam hari berencana untuk lari pagi. Rasanya sudah lama sekali tak menghirup udara pagi di jogja yang sangat segar. Badan juga terasa kaku-kaku karena jarang olahraga. Okelah pagi itu aku memutuskan bangun pagi sekali dan lari pagi disekitaran kampus sadhar karena kalau ke GSP itu kejauhan. Sebenarnya sih mengapa olahraga itu penting? Jawabannya sih simple aja. Sehat itu mahal harganya. Seperti ungkapan di dalam tubuh yang sehat terjdapat jiwa yang kuat. Kalau badan penyakitan jiwa nya juga bakal sakit kan . Hhhe

Start dari kost pukul 06.00, di Jogja jam segini nih udah siang bingit. Lain lagi kalau di rumah, jam 6 masih Tarik selimut lagi. Hhe. Saya berlari di trotoar lapangan kampus, seorang bapak-bapak tengah membersihkan sampah di depan rumahnya. Rupanya sampah itu dibakar, dan tentu saja asapnya ke mana-mana, jadi serasa sauna aroma therapy. Setelah beberapa kali putaran, dan masuk ke gang-gang perumahan tiba-tiba kepikiran pengen sup jagung. Akhirnya saya lari sampai pasar demangan.
Akhirnya saya membawa pulang barang-barang ini.

Jagung 2                          4.000
Bawang bombai+cabai   1.500
Telur 2                             2.500


saya rasa cukup untuk membuat sup jagung manis dengan bahan seadanya dikarenakan keterbatasan biaya. Pulanglah saya kembali ke kost tercinta. Sesampainya di kost, saya langsung membereskan barang-barang yang saya beli di pasar tadi dengan semangat 45. 



Ketika bahan sudah bersih dan siap diolah, saya mengambil bumbu rahasia yang sudah lama tersimpan. Sebut saja roico. Kenapa roico? Karena ayam mahal men, jadinya saya menggunakan roico biar ada rasa-rasa kaldu ayam gitu. :D saya tercengang ketika melihat tanggal dibalik kemasan. Ternyata sudah kadaluarsa 1 tahun yang lalu. Waah ga terasa saya menyimpannya begitu lama.

Saya putuskan untuk membeli di warung dekat stembaiyo sambil nyari seledri. Namun sayangnya di situ si roico ga ada, adanya si macako dan itupun rasa sapi. Dari pada pulang dengan tangan hampa akhirnya saya ambil juga tuh si macako dan sebatang seledri. Dan ketika membayar
“berapa bu”
“……………” si ibu berpikir
“berapa bu” saya kembali bertanya
“…………..” si ibu masih hening
“ber…..” kalimat saya belum selesai
“500 aja”
“………..” bengong
Setelah saya pikir-pikir, padahal kan harga macako itu 500. Oh berarti seledri nya gratis. Hhe mungkin ibuknya ga tega ngasih harga seledri nya. Saya mencoba mencari di warung emak tempat biasa beli kerupuk. Di situ saya mendapatkan masaco rasa ayam.

Dan mulailah ritual masak saya di minggu pagi yang ceriah 
 1. Panaskan sedikit minyak di mejikom (karena kompor rusak jadinya masak di mejikom) 
 2. Masukkan irisan bawang bombai secukupnya, tumis sampai wangi kemudian beri air
 3. Masukkan irisan jagung aduk aduk
 4. Masukkan masaco secukupnya, tunggu hingga mendidih
 5. Masukkan kocokan telur sambil diaduk2 (sebaiknya masukkan telur dalam keadaan agak dingin         biar telur ga pecah) :D
 6. Tunggu sampai telur matang
 7. Sajikan 



You Might Also Like

0 komentar

teman

QUOTE OF THE DAY

Jatuh untuk bangkit