Kekuatan Hati

08.04.00

بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ






Kekuatan Hati

Ustadz. Syatori Abdurrauf

Tahukah kita? Kita tidak hanya sekedar membutuhkan tubuh yang kuat tapi kita juga membutuhkan hati yang kuat. Bahkan kalau kita mau membandingkan antara keduanya, sesungguhnyalah kita lebih membutuhkan kekuatan hati daripada kekuatan tubuh.

Kita butuh pada kekuatan tubuh, tapi kita lebih butuh pada kekuatan hati. Mengapa? Banyak orang yang bisa lari 7km, 8 km, 10 km bahkan bisa lari lebih dari itu. Itu menunjukkan dia adalah orang yang memiliki tubuh yang kuat. Tapi apa yang terjadi pada saat mendengar Adzan, berat nian  rasanya kaki ini untuk melangkah ke Masjid. Padahal jarak ke Masjidnya hanya 50 m. Mengapa begitu berat berjalan ke Masjid? Karena untuk ke Masjid yang dibutuhkan tidak hanya kekuatan tubuh tapi juga kekuatan hati.

Banyak orang yang sebenarnya secara fisik, secara badan dia lemah. Tapi karena memiliki hati yang kuat, tetap dia berangkat ke masjid untuk memenuhi panggilan Adzan, memenuhi panggilan Allah untuk Sholat di Masjid. Hal yang sama tidak jarang kita jumpai, ada orang yang dia bisa mengangkat beban 1 sak semen bahkan 2 sak semen, dia bisa mengangkat 50 bahkan sampai 1 kuwintal barang. itu juga menunjukkan bahwa dia adalah orang yang memiliki tubuh yang kuat.

Namun apa yang terjadi pada saat tidur kemudian mendengar Adzan Shubuh rasanya begitu berat mengangkat kelopak mata. Padahal berapa sebenarnya berat kelopak mata? Kenapa terasa berat? Karena untuk mengangkat kelopak mata yang dibutuhkan oleh kita adalah kekuatan hati.

Begitu besarnya peran dari kekuatan hati. Ialah yang kelak akan menentukan baik buruknya seseorang. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Muhammad Solallallahu alaihi wasallam.

Di dalam diri kita ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik maka baik lah kita, baiklah perilaku kita baik pula kata-kata kita. Jika segumpal daging itu buruk, buruk pula perilaku kita, buruk pula kata-kata kita. Dan ingatlah segumpal daging itu adalah hati (qolbu).
Tahukah kita, sumber kekuatan hati sudah Allah karuniakan pada kita. yaitu KESUSAHAN.

Kesusahan itu adalah obat penguat hati, sehingga siapapun orangnya yang mau menerima kesusahan hidup Insyaallah dia akan memiliki hati yang kuat. Sudah banyak buktinya,  orang-orang yang tidak mau menerima kesusahan hidup, yang inginnya senang, yang inginnya dimanja itu cenderung memiliki hati yang lemah. Hati yang tidak tahan, hati yang tidak kuat. Tidak demikian halnya orang-orang yang mau ditempa oleh kesusahan, dia memiliki hati yang kuat.

Kita sangat membutuhkan yang namanya kesusahan dalam hidup. karena hidup tidak pernah terlepas dari susah dan senang. Tidak mungkin orang hidup akan selamanya senang begitupun sebaliknya. Dengan dihadirkanya susah dah senang kita punya kesempatan untuk memiliki hati yang kuat.

Mungkinkah kita bisa menerima dengan lapang? Karena hidup ini tidak terlepas dari yang namanya susah dan senang maka akan berlakulah hukum, ketika orang sedang senang itu tandanya mau susah. Dan kalau orang sedang susah tandanya mau senang. Jika kita ditanya mau senang atau susah? Tentu jawabnya mau senang, nah kalau kita inginnnya senang bukankan berarti keadaan kita saat ini adalah SUSAH. Karena hanya dalam keadaan susah, hidup kita akan senang.

“Saya bahagia ketika senang datang menyapa. Tapi saya lebih bahagia saat susah datang bersua.”

Kesusahan itu dihadirkan oleh Allah agar kita memiliki hati yang kuat. Ya Allah kuatkan hati ini,  dengan Engkau berikan kekuatan kepada kami . lapang menerima apapun kesusahan hidup, dan jadikan kesusahan hidup yang engkau karuniakan kepada kami. Kami terima dengan lapang yang membuat hati kami dikuatkan oleh Mu. Aamiin Yaa Robbal’alamiin.

You Might Also Like

0 komentar

teman

QUOTE OF THE DAY

Jatuh untuk bangkit