Malam Tahun Baru Di Wonosari

23.20.00

ﺑﺴﻢﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺤﻴﻢ 

Sepertinya sudah lama ga cerita di blog ini. :) langsung saja

Sebenarnya saya ke sini bukan untuk merayakan malam pergantian tahun. Tahu sendiri kan, dalam Islam tidak diperbolehkan yang namanya merayakan tahun baru. Saya ke sini karena ada suatu acara di rumah teman, tepatnya di rumah Aditio A.N. 

Perjalanan dimulai pukul 09.47, ehm terlalu malam memang untuk perjalanan jauh kurang lebih 1 jam kalau normal. Sebenarnya kita mau berangkat dari pukul 4 sore. Namun karena teman-teman yang lain masih ada agenda yang harus diselesaikan sore itu juga so kita nunggu acara sampai selesai. 

Dari awal sudah diprediksi kalau jalanan bakalan macet, karena banyak sekali orang-orang yang merayakan tahun baru di bukit bintang dan sejumlah pantai di gunung kidul. Dan prediksi itu sangatlah tepat, jalanan macet total di daerah pathuk tepatnya di kawasan bukit bintang. Kendaraan berjalan seperti seekor siput yang sedang naik gunung. Bau gosong dari asap kendaraan membuat sedikit pusing. Sampai ada mobil yang mogok di tengah jalan mungkin karena mesin kepanasan. 

Kalau tahun baru atau tanggal merah atau musim liburan anak sekolah kayak minggu-minggu belakangan ini mending stay @ Home saja, karena di mana-mana jalan macet. Jadinya kurang menikmati perjalanan. 

Malam semakin larut, rumah-rumah sudah tinggal penghuninya memasuki alam mimpi,  hanya suara jangkrik yang terdengar menembus dinginnya malam. Ketika aku mencoba melihat ke depan, aku hanya bisa melihat asap putih seperti asap dari pembakaran sampah. Kata temanku itu bukan asap tetapi kabut, aku cuma bisa melongo :O. 

Semakin jauh roda berjalan, kabut pun semakin tebal membuat jarak pandang semakin pendek sekitar 2 meter. Ini membuatku semakin dag dig dug, dan aku hanya bisa berdoa 'semoga selamat sampai tujuan'. 

Perjalanan yang biasanya ditempuh 1 jam menjadi 2 jam perjalanan dan itu pun baru sampai rumah kakaknya temanku. Semua badan terasa pegal-pegal hawa dingin semakin menjadi untungnya saya bawa 2 jaket(kayaknya gue ga cocok tinggal d gunung :D). Di rumah kakanya, kita ngobrol-ngobrol sebentar kemudian makan, and cus ke rumah nya Aditio. 

Sesampainya di rumah Adit, kita ketemu sama dua orang teman smk nya yaitu si Deden sama si Ipen. Bener bener ini orang eror banget. ga bisa diem, ngomong terus dan kalo ngomong itu bikin tertawa kepingkel-pingkel. Aku sampe sakit perut nahan ketawa. 

Bakaran selesai pukul 2 malam, dilanjutkan dengan makan malam bersama di ruang depan tepatnya di depan TV. Di sini kita juga ga berhenti ketawa dengerin celotehan si Deden. Selesai makan, kita malah main uno sampai pukul 3 pagi. Karena sudah ga kuat buat melek, so kita tidur. 
















Pagi, masih di Wonosari. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya menghirup udara pagi yang sejuk di tempat ini. Pagi ini langit mendung dan diikuti gerimis kecil membasahi bumi. Sembari menunggu hujan, kita main uno di serambi rumah Adit sambil menikmati sarapan tempe bacem dan puli serta teh anget. 

Setelah hujan reda, kita melanjutkan perjalanan. Adit, Ulfi, Ipeh, Farid, Deden, Ipen, menuju pantai Siung, Budi dan Aya pulang ke rumah. Sedangkan saya dan teman saya pulang ke rumahnya buat benerin printer. Sebenarnya pengen banget ikut ke pantai, tapi yaaah belum waktu nya untuk pergi ke sana. :D



Thanks for everything. Malam yang indah, dan pagi yang sejuk. See you my friends :)

You Might Also Like

0 komentar

teman

QUOTE OF THE DAY

Jatuh untuk bangkit