Kaca Spion

05.29.00

ﺑﺴﻢﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺤﻴﻢ


Seorang Instruktur stir mobil tampak begitu serius memperhatikan
seorang muridnya yang sedang mengemudikan mobil. Sesekali, sang
Instruktur memberikan isyarat agar sang murid fokus ke arah depan.
“Jangan terlalu sering memperhatikan kaca spion,” ucap sang
Instruktur ketika sang Murid kerap menoleh ke kiri atau ke kanan, juga
ke atas di mana kaca spion mobil berada. Padahal, jalan yang mereka
lalui lurus, tanpa belokan.

Sang Murid pun kembali fokus. Tapi, hasrat untuk menoleh ke spion
lagi-lagi secara spontan muncul. Dan saat itu pula, sang Instruktur
kembali mengingatkan.
Bagi sang Murid, menoleh ke arah spion seperti perpaduan antara rasa
ingin tahu terhadap kendaraan yang berada di belakang atau sampingnya,
dengan rasa khawatir kalau-kalau ada kendaraan lain yang akan
menabraknya.

“Muridku, gunakan spion hanya untuk berbelok atau pindah jalur.
Karena spion hanya pelengkap, bukan yang utama. Terlalu sibuk dengan
spion bisa membuat kita lalai dan selalu was was,” ucap sang Instruktur
sambil terus memperhatikan sang Murid yang mulai tenang memperhatikan
arah depan.
Sang Murid pun mengangguk pelan.
***
Melalui jalan hidup kadang tak ubahnya seperti mengendarai kendaraan
seperti mobil atau motor. Dengan kendaraan itulah, tujuan hidup akan
kita raih dengan baik.

Pada kendaraan itu, setidaknya ada tiga titik yang bisa menjadi
perhatian kita yang disimbolkan dengan sebuah kaca spion: depan yang
menjadi fokus utama, kiri, kanan, dan juga belakang.

Pandangan arah depan adalah tujuan utama kita hidup yaitu ibadah dan
akhirat. Sementara, pandangan arah kiri, kanan, dan belakang adalah
tawaran aksesoris hidup yang diperlihatkan keindahan duniawi.

Terkadang, tidak sedikit dari kita yang lebih sibuk untuk
memperhatikan spion kiri, kanan, atau belakang. Sehingga melupakan fokus
di arah depan.

Seperti dikatakan sang instruktur stir mobil, “Gunakan spion hanya
sekedarnya!” Fokuslah ke arah depan, dan jangan tunggu sampai kendaraan
hidup ini menabrak atau bahkan terguling ke jurang.
(muhammadnuh@eramuslim.com)

You Might Also Like

0 komentar

teman

QUOTE OF THE DAY

Jatuh untuk bangkit