Tata Cara Sholat Istikharah

05.46.00

ﺑﺴﻢﷲﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺤﻴﻢ


Sholat Istikharah



Istikharah
adalah memohon agar dipilihkan dan diberi kecondongan untuk memilih
yang baik. Adapun shalat istikharah adalah salat sunnah dua rekaat yang
dapat dilakukan secara tersendiri atau pun menyatu dengan salat sunnah
lain (rawatib, tahiyyatul masjid, dll.). Kalau menyatu, harus ada niat
bahwa dengan salat sunnah lain itu hendak dilakukan salat istikharah
sekaligus.


Waktu menjalankan Shalat Istikharah



Adapun
waktunya boleh dilaksanakan kapan saja dan boleh membaca surat apa saja
setelah membaca al Fatihah. Yang lebih utama adalah membaca surat al
Kafirun pada rekaat pertama dan surat al Ikhlas pada rekaat ke dua,
sebagaimana shalat sunnah dua rekaat lainnya. Waktu terbaik menjalankan
shalat Istikharah ialah waktu malam hari dan berdoalah dengan doa
istikharah, kemudian mintalah petunjuk mengenai yang anda merasa ragu
padanya.


Niat shalat Istikharah:



Ushalli sunnatal istikharah rak’ataini lillaahi ta’alaa.

 Artinya: “Aku niat shalat sunat istikharah dua rakaat karena Allah.”



Doa Istikharah:



للَّهُمَّ
إِنِّى أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ ،
وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العظيم ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ ،
وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوبِ ، اللَّهُمَّ
إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أن هَذَا الأَمْرَ – ثُمَّ تُسَمِّيهِ بِعَيْنِهِ –
خَيْرًا لِى ْ فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى  فَاقْدُرْهُ لِى
، وَيَسِّرْهُ لِى ، ثُمَّ بَارِكْ لِى فِيهِ ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ
أَنَّ هذا الأمر شَرٌّ لِى فِى دِينِى وَمَعَاشِى وَعَاقِبَةِ أَمْرِى
فَاصْرِفْه عَنْي فاصرفني عنه ، وَاقْدُرْ لِىَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ،
ثُمَّ رَضِّنِى بِهِ



Allahumma inni astakhiruka bi
‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika al
‘adziim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa
anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro
(sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii diini wa ma’aasyi wa
‘aqibati amrii  faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa
in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa
‘aqibati amrii fash-rifhu anni  wash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro
haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.


“Ya Allah, aku
memohon petunjuk kepadaMu dengan ilmuMu dan aku memohon ketentuan
daripadaMu dengan kekuasaanMu dan aku memohon daripadaMu akan limpah
kurniaanMu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa sedangkan aku
tidak berkuasa dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui
dan Engkaulah Yang Maha Mengetahu segala perkara yang ghaib. Ya Allah,
seandainya Engkau mengetahui bahwasanya urusan ini (sebutkan..) adalah
baik bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku,
takdirkanlah ia bagiku dan permudahkanlah serta berkatlah bagiku padanya
da seandainya Engkau mengetahui bahawa urusan ini (sebutkan..)
mendatangkan keburukan bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan
urusanku, jauhkanlah aku daripadanya dan takdirkanlah yang terbaik
bagiku kemudian redhailah aku dengannya”

Doa tersebut
boleh dibaca dalam shalat atau sesudah shalat. Akan tetapi dibaca
setelah salam lebih utama, karena dalilnya menunjukan demikian. Yaitu
sabda rasulullah saw “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk
melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain
shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a” dengan doa yang diatas.

Bagi yang berhalangan (misalnya lantaran haid, nifas dll), istikharahnya cukup dengan baca doa istikharah tanpa salat.

Sumber :


http://rumahabi.info/niat-shalat-istikharah.html

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=497&Itemid=30

http://ahmadfarisi.wordpress.com/2010/10/27/tata-cara-shalat-istikharah-sesuai-tuntunan-rasulullah-saw/


You Might Also Like

0 komentar

teman

QUOTE OF THE DAY

Jatuh untuk bangkit